Diantara
perabot syarat ada yang berupa kalimah huruf, yaitu ada dua (إِنْ) dan (إِذْ ماَ), ada yang berupa isim mubham yang
mengandung makna syarat, yaitu (مَنْ), (ماَ), (مَهْماَ) (اَيٌّ) dan (كَيْفَماَ), ada yang berupa dzaraf zaman yang
mengandung maknanya syarat, yaitu (اَيْنَ), (اَنَّى), (اَياَّنَ), (مَتَى) dan (إِذْ), dan ada yang berupa dzaraf makan yang
mengandung maknanya syarat, yaitu (حَيْثُماَ).[1]
Perabot yang menunjukkan pada zaman atau tempat, maka dia dibaca nashab mahall-nya
sebagai maf’ul fih bagi fi’il syarat.
(مَنْ), (ماَ) dan (مَهْماَ), jika fi’il syarat membutuhkan
maf’ul bih, maka ketiganya dibaca nashab mahall-nya sebagai maf’ul
bihnya fi’il syarat, seperti (ماَ تُحَصِّلْ فِي
الصِّغَرِ يَنْفَعْكَ فِي الْكِبَرِ), (مَنْ تُجاَوِرْ
فَأَحْسِنْ اِلَيْهِ) dan (مَهْماَ تَفْعَلْ تُسْأَلْ
عَنْهُ). Dan jika fi’il syarat berupa fi’il
lazim atau berupa fi’il muta’addi yang sudah terpenuhi maf’ulnya,
maka ketiganya dibaca rafa’ mahall-nya sebagai mubtada’ dan jumlahnya syarat
menjadi khabarnya, seperti (ماَ يَجِيْءُ بِهِ الْقَدَرُ فَلاَ
مَفَرَّ مِنْهُ), (مَنْ يَجُدَّ يَجِدْ) dan (مَهْماَ تَفْعَلُوهُ تَجِدُوهُ).
(كَيْفَماَ) terkadang dibaca nashab menjadi haal
dari fa’ilnya fi’il syarat, seperti (كَيْفَماَ تَكُنْ يَكُنْ
اَبْناَؤُكَ).[2]
(اَيٌّ) i’rabnya sesuai dengan perkara yang
diidlafahkan kepadanya. Jika diidlafahkan kepada isim zaman atau isim makan,
maka dia menjadi maf’ul fih, seperti (اَيَّ يَومٍ تَذْهَبْ
اَذْهَبْ وَ اَيَّ بَلَدٍ تَسْكُنْ اَسْكُنْ),
jika diidlafahkan kepada masdar maka dia menjadi maf’ul mutlak, seperti (اَيَّ اِكْرَامٍ
تُكْرِمْ اُكْرِمْ), dan jika diidlafahkan
kepada selain dzaraf dan masdar, maka hukumnya adalah seperti hukumnya (مَنْ), (ماَ) dan (مَهْماَ), sehingga dia menjadi maf’ul bih pada
misal (اَيَّ كِتاَبٍ تَقْرَأْ تَسْتَفِدْ), atau mubtada’ pada misal (اَيُّ رَجُلٍ يَجُدْ
يَسُدْ).[3] Semua
perabot syarat adalah mabni selain (اَيٌّ) yang mu’rab dengan ketiga harakat
yang harus diidlafahkan pada mufrad.
[1] Jami’ al-Durus
al-‘Arabiyyah, juz II hlm. 203
[2] Jami’ al-Durus
al-‘Arabiyyah, juz II hlm. 203
[3] Jami’ al-Durus
al-‘Arabiyyah, juz II hlm. 204
No comments:
Post a Comment